Candi ini terletak di Kecataman
Singosari, Kabupaten Malang. Candi yang ditemukan pada awal abad 18 ini sempat
diberi nama sebagai candi Menara oleh orang Belanda yang menemukan candi ini
walaupun oleh masyarakat setempat candi ini diberi nama Candi Cungkup. Candi
Singosari ini merupakan makam Raja Kertanegara sebagai Bhirawa atau Dewa Syiwa
dalam bentuk karakter yang jahat. Di sebelah utara Candi Singosari ini terdapat
2 patung raksasa yang memiliki tinggi 4 meter yang disebut dengan
Dwarapala.
2.
CANDI MUARA TAKUS
Candi ini terletak di desa Muara
Takus - Pekanbaru. Kompleks candi ini dikelilingi berukuran 74 x 74 meter.
Sedangkan di luar area candi ini juga terdapat tembok tanah yang berukuran 1,5
x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks sampai pada pinggir sungai kampar
kanan. Di dalam kompleks candi terdapat bangunan candi tua, candi bungsu,
mahligai stupa serta palangka. Hingga saat ini para pakar purbakal belum bisa
menentukan kapan pastinya candi ini dbangun. Candi ini merupakan candi buddha.
Ini merupakan bukti bahwa agama Buddha telah berkembang di kawasan ini beberapa
abad yang lalu.
3.
CANDI SAJIWAN
Candi Sajiwan ini terletak di
sebelah selatan Candi Prambanan. Di dalam kompleks Candi Sajiwan ini dilengkapi
dengan Vihara. Ini menunjukkan bahwa candi ini termasuk ke dalam kelompok candi
- candi Buddha. Di dalam candi ini Rakriyan Sanjiwana yang merupakan nama lain
dari Sri Pramowardani, anak dari Samaratungga yang menikah dengan Rakai
Pikatan, didharmakan. Di bagian depan candi terdapat 2 patung aksasa yang
memegang gada dan ular. Sejarah mencatat bahwa pada zaman itu telah hidup
berdampingan serta saling mempengaruhi antara agama Buddha yang dianut oleh
wangsa Syailendra dan agama Hindu Siwa yang dianut oleh wangsa Sanjaya berkat
perkawinan rakai Pikatan dengan Sri Pramodawarddhani.
4.
CANDI BOKO
Candi ini berada di sekitar candi
Prambanan. Sehingga tidak heran bila terdapat kaitan cerita antara candi
Prambanan dan candi Boko ini. Candi berbentuk lebih menyerupai bangunan kraton
karena pada candi ini ditemukan bekas tembok benteng serta galian sejenis dengan
selokan yang berfungs sebagai pertahanan. Pada candi Boko ini terdapat semacam
pemukiman yang jumlahnya banyak.ehingga pengunjung yang mengunjungi candi Boko
ini harus melewati gunung dan gua - gua dimana ukuran dari gua - gua tersebut
tidak sama besar. Pada situs candi Boko ini pernah ditemukan patung yang
menggambarkan seorang laki - laki dan perempuan berkepala dewa dan sedang
berpelukan. Ini menandakan bahwa penguasa candi Boko ini merupakan penganut
Hindu Siwa. Namun di dalam tembok yang mengelilingi candi juga terdapat sebuah
batu dengan tulisan Nagari yang memberikan kesan bahwa terdapat pengaruh Buddha
pada candi ini.
5.
CANDI GEDONG SONGO
Candi Gedong Songo ini terletak di
desa Candi - Jawa Tengah. Kompleks candi Gedong Songo ini berada di lereng
sebelah selatan gunung Ungaran. Diperkirakan candi ini didirikan pada abad VIII
- IX. Candi bercorak Hindu ini didirikan oleh Wangsa Sanjaya. Sesuai dengan
namanya, di dalam kompleks candi ini terdapat 9 bangunan candi.
6.
Candi Borobudur
Borobudur
adalah sebuah candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana
sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Banyak
teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa
nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya “gunung”
(bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat
beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan
“para Buddha” yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain
ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata “bara” dan “beduhur”. Kata bara
konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara
berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan
beduhur artinya ialah “tinggi”, atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang
berarti “di atas”. Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di
tanah tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar